Sabtu, 21 November 2009

Seruas mimpi “penulis hebat”


Kumulai tulisan ini , dengan memutar kembali memoriku melintasi dimensi, menuju masa lalu yang telah pergi dan benar - benar tak akan kembali. Kurunut satu persatu klise yang telah kulalui, dan kutemukan disana, dulu, sekitar 7 tahun lalu, mimpi awalku menjadi penulis hebat lahir kedunia yang tak bisa kuberi judul apapun saat itu, harapankah, mimpi, atau Cuma khayalan tingkat tinggi yang takkan berbuah apapun dan hanya menjadi partikel – partikel debu , makanan angin.

Penaku pertama sekali menari diatas secarik kertas saat aku berumur sebelas tahun, waktu itu aku masih duduk dikelas 1 smp.puisi pertamaku dimuat dimading, tak bisa kulukiskan rasa bahagia yang menari dipermukaan hatiku, setelah melalui seleksi yang tidak seberapa ‘wah’ oleh seorang guru bahasa Indonesia, dan menyingkirkan ‘finalis” lainnya, aku bisa menatap beberapa bait kata - kata yang telah kurangkai dengan susah payah, selengkung senyumpun hadir tanpa undangan khusus diwajahku.

Namun, apalah daya, pembunuhan karakterku terjadi, seseorang yang berprofesi sebagai guru dismp tersebut justru meragukan kalau tulisan tersebut adalah hasil coretan tanganku, yang menghadirkan awan hitam penghalang niatku melanjutkan karya..

Tiga tahun, tulisanku mati suri, tanpa ada satu abjad yang tertoreh diatas kanvas manapun, sederhana saja kupikir : anggaplah memang belum saatnya aku bberjuang menjadi penulis, toh saat itu mimpi tersebut belumpun menjadi benih dibilik hatiku.

Masih kuingat, debut pertama yang melahirkan semangatku menulis (kelas dua sma), puisi yang lahir darii nuraniku karena sikapku yang kuanggap masih jauh dari seorang muslimah ideal, puisi itu kuberi judul “muslimah” yang sampai sekarang masih disimpan erat - erat oleh beberapa sahabatku semasa SmA. Karyaku terus mengalir, bahkan aku lebih memilih duduk dikelas saat jam istirahat menjemput untuk sekedar menuliskan beberapa puisi, dibandingkan harus keluar kelas dan mengisi kekosongan perut. Tak bisa kupungkiri obsesi menjadi penulis hebat acapkali menelan bulat – bulat rasa lapar dan lelahku, dan semuanya seolah terhempas begitu saja saat penaku menari diatas kertas(laptop masih diluar jangkauan-red), meski hanya untuk konsumsi teman - temanku. Tapi ,saat kuintip relung hatiku terdalam, ada mimpi menghasilkan karya spektakuler disana , mimpi menjadi “ penulis hebat”.

Semester awal kuliah, saat masih buta dengan internet, jujur saja aku mengalami “downisasi”(istilah apaan ne???), karena sempat mendengar beberapa orang memiliki blog pribadi yang berisi karya2 mereka, dan dengan sekali klik karya – karya mereka akan menyebar keberbagai pelosok, sedangkan aku hanya bisa menulis diatas kertas, itupun hanya dibaca segelintir orang karena tak seatompun keberanian untuk mengirim karya kepenerbit kumiliki. Belum lagi latar belakang keluarga besar yang sama sekali tidak ada yg bergerak dibidang tulis menulis, dan bukanlah penikmat buku – buku sastra sedikit banyak juga mebunuh karakter menulisku, bisa dikatakan : jika saat dikampus semangat menulisku hadir, bertolak belakang dengan kondisiku saat pulang kerumah, miskin karya, miskin ide!!!!!!.

Tak kubiarkan semuanya tenggelam begitu saja, kulawan semuanya dengan beberapa diary yang berisi karyaku, walaupun tak tersebar kepada siapapun, tapi aku tetap bertekad kuat,menulis, menulis, dan menulis, meski penaku harus kehabisan tinta, tapi aku akan tetap menulis dialam fikirku, merekam baik – baik memori – memori terspektakuler dan menuangkannya disaat aku mampu menggerakkan penaku kembali.

Padam ,yah padam lagi karena kesibukan dikampus, sampai akhirnya kutemukan jejaring social ini, sebelum meluncur keblog, untuk melahiran karya - karyaku. Semakin lama aku berkutat disini, semangatku semakin membara, ditambah lagi kritikan dari sahabat - sahabatku yang benar – benar membangun karakterku. aku memang perlu asupan kritik ini, -walaupun kadang menyakitkan- supaya tidak kelaparan ditengah ambisi yang melangit yang akan membuatku padam kembali. Akhirnya aku memiliki blog pribadi yang walaupun masih seumur jagung, tapi setidaknya mimpi awalku menjadi penulis hebat tercapai : Bisa tetap melahirkan karya tanpa harus padam gara – gara kepengecutan menuju penerbit. Serta bersiap – siap merajut mimpiku menjadi kenyataan, dengan senjata : tidak berhenti berkarya, tidak putus asa hanya karena suatu kritikan pedas dan mengubur dalam2 pola pikirku “masih banyak penulis lain yang lebih bagus tulisannya”yang berdampak enggan kepenerbit.

Tidak!!!!. kukatakan tidak , aku tak ingin padam lagi untuk kesekian kalinya hanya gara2 pola pikir menahunku tersebut yang benar – benar menjadi tembok tinggi selama ini untuk menghasilkan karya. Semangatku kian lahir saat kutemukan banyak situs online yang menerima karya dengan pengiriman via email, I like this.. melenyapkan satu ketakutan dan kemalasanku lagi , ‘singgah kekantor pos”.

Garis hidup membawaku menemukan beberapa komunitas bagi pecinta tulis menulis , salah satunya http://www.facebook.com/penulishebat ( bisa difollow juga di http://www.twitter.com/penulishebat) .situs yang kian memacu semangatku mewujudkan mimpiku. Secara tak sengaja, atau memang disebut takdir ya….aku menemukan sebuah buku hebat dari situs http://www.penulishebat.com yang benar – benar mengangkat mimpiku menjadi sepotong kenyataan , sebuah buku yang hadir tepat disaat semangatku makin menggebu, ibaratnya korek api bagi kayu2 kering yang siap dibakar. Aku dipertemukan dengan sebuah buku “CARA DAHSYAT MENJADI PENULIS HEBAT” –meski masih sampelnya- yang isinya benar – benar menjadi cambuk untuk segera bangun dari mimpiku dan mengangkatnya kedunia nyata, setidaknya pisau yang sudah ku asah ini tidak akan tumpul segera,karena batu asahnya sudah kutemukan.


Membaca buku ini, mebuatku semakin yakin menjadi penulis hebat bukan lah terletak pada sebanyak apa karya yang kita lahirkan, bukan hanya terpaku kepada kuantitas (penulis sukses yang dalam setahun bisa menghasilkan puluhan buku, dsb), tapi lebih merujuk kepada kualitas dan juga kemampuan diri kita mengontrol semangat agar tak padam hanya karena sepercik kritikan,dan mau terus berkarya dengan menepis rasa malas, dan menyingkirkan hantu – hantu pengganggu yang menenggelamkan keoptimisan, dan terus memelihara keyakinan sukses dimasa yang akan datang.


Buku ini diterbitkan oleh jonru (penulis yang paling popular didunia maya ini) yang untuk sementara –sebelum versi cetaknya terjun dipasaran-terdiri dari dua paket e-book dengan voucer diskon yang luar biasa senilai 200 ribu rupiah, dan juga terdaftar sebagai siswa Kelas Free Trial Sekolah-Menulis Onine,.



Aku semakin optimis, lima atau sepuluh tahun lagi, aku sudah berdiri dipuncak sebuah penerbitan yang kupimpin sendiri dengan karya – karya spektakuler yang benar – benar mampu meresap dan memberikan berjuta manfaat bagi negeriku bahkan hingga kemancanegara.serta memberi warna baru bagi pembacanya, bukan hanya sekedar lalu dan selanjutnya redam begitu saja tanpa ada suara - suara berikutnya yang sedianya akan menjadikan karya tersebut lebih tertanam dan bermanfaat dikalangan pembaca.


Dari mimpi Seorang anak rumahan yang akan mengangkat nama daerahnya, dan memiliki perpustakaan raksasa berisi karya- karyaku dan juga karya spektakuler penulis hebat lainnya untuk masyarakat kalangan bawah yang masih minim minat bacanya..

Mimpi penulis hebat dimasa yang akan datang (insya Allah,mohon do’anya.. ^_______^ )

Demi mengangkat martabat bangsa……..



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 komentar:

Posting Komentar