Jumat, 21 Mei 2010

sekedar coretan

0 komentar
kepala mulai berulah lagi. satu - satunya jalan terbaik adalah menuangkan masalah melalui tulisan, lalu (saran kawan) bakar saja biar lupa. saya kurang sependapat. tulisan bagaimanapun rupanya, adalah tulisan dan merupakan hasil pemikiran meskipun dikatakan tidak berbobot sekalipun, meski dikatakan itu bukanlah tulisan. lha, jadi abjad - abjad yang telah terangai menjadi kalimat bukan tulisan? lalu apa? orang aneh.

bulan ini adalah bulan yang penuh tantangan, jadwal yang kian penuh, kian mencekik, bahkan tak disangka - sangka ada satu tambahan agenda mendadak. proses kreatif dadakan yang berlangsung via fb kerjasamanya dengan kru yang sama sekali belum pernah bertatapmuka.

ya hari itu seminggu yang lalu (kurang kebih) pagi - pagi buta saya dikagetkan dengan sebuah pesan singkat dari seorang sahabat lama yang menanyakan kekosongan jadwal saya hari itu. langsung saja saya balas dengan tergesa karena jarang - jarang beliau menghubungi saya pagi - pagi buta, ada hal yang penting sepertinya. kala itu saya katakan bahwasanya kemungkinan besar ada jadwal konsul hari itu, dan balasan yang saya dapat ternyata bukanlah jawaban mengapa sisahabat tersebut menghubungi saya melainkan pertanyaan lanjutan, bisa ol sekarang. ok , no problem, sepertinya memang ada yang serius.

langsung saja saya hidupkan laptop dan bertanya erihal apa yang mengganggu fikirannya.
ya, mau ga jadi penulis script untuk film pendek? what? saya benar - benar kaget, sebenarnya bukan pada tawaran dadakan itu, tapi baru dua hari yang lalu saya sempat menyebut - nyebut tentang menjadi penulis script gara - gara menemukan banyak naskah gratis teater yang bisa didownload di internet, film - film sekali habis yang menjamur, ataupun film berseri.

rasa penasaran itu muncul mendadak, ruang fikir saya mulai bekerja, seperti apa menjadi script writer, sesulit apa, serumit apa?

tawaran tersebut langsung saya iyakan, dan kekagetan muncul lagi, deadlinenya hari itu juga. oh no, ini petaka atau rezeki, menyiapkan segala sesuatu dengn prosedur terbalik, apa jadinya nanti? sebuah film umumnya(dan memang harus) dimulai dari naskah, sedangkan ini, rekaman kegiatan sudah ada, tapi alur dan monolog belum ada sama sekali.

saya benar - benar harus memutar otak, belum lagi persiapan konsul, tapi kalau menolak rasanya sangat tidak mungkin,mengingat tidakada orang lagi yang bis adimintakan pertolongan untuk menggantikan posisi saya kala itu. kalaupun ketemu belum tentu bersedia menerima job sekilat itu.

akhirnya naskah itu saya cicil perlahan , sambil menunggu upload-an beberapa foto dari film tersebut. lha,bagaimana naskah dan monolog bisa kelar kalau adegan - adegannya dan lokasinya saja saya tidak tahu bagaimana kondisinya. hasilnya, sekitar dua hingga tiga jam naskah itu selesai, meski sebagian terpaksa ditulis tangan berhubung kawasan kos langganan mati lampu. selanjutnya editing video dengan penggabungan monolog dan alur sesuai naskah dilanjutkan sahabat saya.

cepet kali kok nulisnya?"
" anak teknik harus siap bekerja di bawah tekanan" sekedar menjawab keheranan sahabat saya. (alasan saja).sebenarnya saya juga heran bisa secepat itu menyelesaikan naskah dadakan. semuanya tentu saja atas pertolongan Allah, bahkan hari itu kami semakin dimudahkan dengan tiadanya jadwal konsul saya, yang berarti saya bisa fokus ngedit naskah.

proses kreatif terkilat dengan kru tanpa tatap muka,

tak disangka - sangka rezeki pertama menjadi script writer dadakan tersebut diikuti rezeki kemenangan kami dengan alasan minimnya peserta, makanya kami menang..waduuuh..kemana larinya anak - anak pecinta seni di kampus ini padahal pengerjaan film kami tergolong ceroboh, sama - sama pemula, kameramen pemula plus penulis naskah pemula,.. seneng sih (Alhamdulillah) , ga percaya rasanya semua itu mencuat tiba - tiba. keberanian untuk mengikuti lomba - lomba sejenispun muncul dan semakin kuat.

Alhamdulillah naskah film kedua selesai di sela - sela menanti dosen diruang dosen. (dari pada bengong mending manfaatin waktu yang ada). dan celakanya saat itu laptop tidak ditangan, akhirnya naskah ditulis di belakang halaman A4 naskah film pertama.

pelajaran berharga,jangan lupa bawa notes kemanapun pergi, karena ide bisa muncul di mana saja.

oklah..kepala sudah ringan sedikit...harus save semua email kawan di fb, save alamat blog mereka, mana tau jaringan fb ditutup (semoga saja benar)
do'akan kami lulus seleksi lanjutan film pertama agar bisa mewakili NAD, n dapat menyelesaikan pembuatan film kedua dalam waktu dekat (mudah - mudahan kelar seminggu)

setelah lama tak menulis disini..
sekalian promosi
silahkan mengunjungi blog lain saya
http://shafiragreensulaiman.wordpress.com
http://shafiragreensulaiman.blogdetik.com (khusus lingkungan, go green , dan kawan - kawan

harus mulai memilah - milah lokasi posting biar semakin kaya (kaya ilmu kaya kawan) dan sepertinya berhubung disini ga semua bisa komentar alias harus punya MP juga maka keputusan sementara (belum final) memposting kegiatan sehari - hari saja di sini. ( ga perlu repot dengan spam, dengan komentar, ga mau ada yg komentar tinggal kunci saja)


keinginan menyelesaikan novel semakin muncul, karena apa - apa yang saya peroleh kebanyakan berawal dari mimpi.
di luar gerimis bergaris - garis, tanah basah, atap daun dan rumput saling menyatu dengan bulatan - bulatan air di atasnya.. hidup ini indah jika mau disyukuri.. BERMIMPILAH sahabat.... jangan lupa ikat dengan do'a...Allah yang punya kuasa...
do'akan saya,....

BAnda Aceh, 21 mei 2010



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

Minggu, 16 Mei 2010

Buku, rak, dan Ayah

0 komentar
malam ini, rindu lama itu lindap lagi.

beberapa menit lalu saya mencoba mengganti layout sebuah account, dan tiba - tiba plilihan jatuh pada gambar perpustakaan, lebih tepatnya rak buku yang muatannya penuh. gambar itu lebih tepatnya disebut lukisan, warnanya coklat, buku - bukunya juga demikian.
--------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------

haru itu muncul lagi, kenangan lama. beberapa buku diatas meja, dengan kaca mata minusnya, selonjoran ia menikmati siang yang bagi sebagian kalangan seumur beliau kebanyakan di isi dengan tidur siang.

si kecil yang selalu iseng menghampiri beliau, menggeliat manja, mengintip bacaan beliau juga menyerakkan buku - buku di atas meja. sesekali melirik kerak buku yang penuh dengan buku - buku yang terasa asing dan sepertinya kurang menarik kala itu. maklum, si kecil yang masih balita ini lebih tertarik dengan buku - buku bergambar menarik dan berwarna - warni.


hingga akhirnya, beberapa tahun kemudian, saat si kecil tak lagi kecil, tapi tetap menjadi si kecil kesayangan sang ayah, saat usianya beranjak remaja, sosok yang mengenalkan bagaimana nikmatnya membaca, sosok yang menyediakan rak buku kaca di ruang bacanya yang sekarang disulap menjadi ruang tamu kedua-mengingat lebih efektifnya ruang baca merangkap ruang keluarga- akhirnya pulang kembali ke muasal.

tak harta melimpah ditinggalkan untuk si kecil ataupun kakak - kakaknya, tapi rak buku itu menjadi kenangan yang tak terlupakan. "ada beberapa buku bagus yang raib, entah siapa peminjamnya, ibu lupa" ucap sang ibu sambil menerobos kaca penutup Rak buku.


"kalian beruntung, ayah kalian meninggalkan banyak ilmu untuk kalian" suatu ketika seseorang itu berujar. si bungsu diam, merenung.

ya. beliau pergi, tapi tak pergi nyata. ada kenangan dan ilmu yang tak terputus, ada warisan yang lebih mahal dari tanah melimpah, rumah gedung, atau perhiasan mewah. buku - buku itu, insyaAllah akan terus mengalirkan ilmu, meski jumlahnya tak seberapa.

lalu ia, sang ayah meninggalkan jejak petualangannya melahap buku pada si bungsu. mencetak jejak itu tepat di diri si bungsu, tak hanya si bungsu sebenarnya, tapi yang teralu tercopy karakternya adalah di diri si bungsu. si bungsu pun terlangkah mengikuti jejaknya, melahap bacaan tanpa syarat, dengan sinar benderang kah, atau dengan pencahayaan lilin sekalipun.

semua kenikmatan itu sungguh menerbitkan kenangan akan sosok yang telah menurunkan tabiat yang begitu membahagiakan... ya, buku adalah sahabat yang keren, sahabat yang selalu membuka cakrawala fikiran, sahabat yang merubuhkan tanda - tanda tanya, dan semua kegilaan melahap lembar - lembar darinya baru si bungsu sadari ternyata tercetak mengikuti apa yang ada di diri sang ayah.

si bungsu pun menyadari ambisinya memiliki perpustakaan pribadi bahkan perpustakaan untuk masyarakat di tempat tinggalnya ternyata turun dari pola fikiran sang ayah...
ya..si bungsu kian rindu...meski rindu itu hanya sebatas rindu, tak mungkin bersua..karena alam dia dan sang ayah sudah berbeda, berharap wisuda dihadiri sang ayah, tapi harap tetap harap..hanya harap ini yang tak mungkin dipinta kepada Sang Pemilik agar nyata terjadi..

menggantung harap agar setelah tamat benar - benar memiliki perpustakaan pribadi dengan koleksi yang lebih..lebih..dan lebih banyak lagi----> inilah alasan si bungsu menjadi setengah gila jika bazar buku terdengar kabarnya di telinga.


*saat rindu itu hadir, saat kenangan itu memaksa bulir bening melewati kelopak mata*

Banda Aceh, 16 mei 2010



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO