Kamis, 07 Januari 2010

belajar dari sudut lain


Baru saja hendak memulai lagi rutinitas yang lama terpending akibat harus berkutat dengan laporan hasil, rancangan pabrik yang ga siap – siap. Tiba- tiba abjad “limbah dan teknik kimia” kembali merajai fikiran. Ya, limbah, ataupun sampah yang bagi sebagian orang dianggap tidak ada gunanya ternyata justru punya banyak peran dalam hidup. Contoh nya saja penelitan pertama saya (semoga ada riset lanjutan yang lebih “wah”), penggunaan rumput teki yang lazim ditemukan dipinggir jalan, terutama dimeureubo(ehehe) sebagai bahan penghambat e.coli

teringat lagi pagi2 buta ,tahun yang lalu selama hampir dua bulan selalu dihiasi dengan “merumput”, sambil berkejaran dengan dentang waktu , karena lab juga harus disapa meskipun bahan baku penelitian belum cukup untuk ekstraksi (pemisahan zat dengan bantuan pelarut tertentu) rumput teki tersebut, namun langkah mau tak mau harus dibawa jauh – jauh (sekitar 10 – 15 menit menuju lab angker(katanya sih) dilantai tiga yang jarang dipilih masyarakat penghuni teknik kimia Karena kesan angker tersebut.(baca: berkutat dengan makhluk halus ex: mikroba dan kawan2nya) yang menurut saya sendiri ladang latihan sabar. Ya, saya harus begitu perhatian terhadap makhluk halus tersebut, makanan harus dijaga , kondisi lingkungan harus sesuai, suhu diatur agar tidak kelewat panas yang berdampak pada kematian mikroba tersebut. De el el…satu yang tak bisa dipungkiri bidang bioproses ataupun yang berkaitan dengan makhluk halus merupakan pilihan yang sangat – sangat jarang dilirik mahasiswa, padahal banyak keutamaan dibaliknya.

Dan entah angin apa yang membawa saya sampai mau berada diantara makhluk – makhluk halus(MMH)itu. Seingat saya waktu mata kuliah mikrobiologi dikelas, saya termasuk sosok yang tak mampu menyerap dengan baik apa yang disampaikan dosen, ya, Karena tak terlalu tertarik kearah makghluk halus, dan ternyata garis hidup membawa saya menekuni bidang ini. Mulai mencari literatur mengenai “MMH” tersebut, mulai dari siklus hidup, media hidup, dan juga antihidupnya (maksudnya antimikroba yang bisa digunakan untuk melenyapkan kehidupannya). Tolong jangan klaim saya kejam, kerana secara tak langsung telah menjadi pembunuh, karena yang saya bunuh adalah bakteri pathogen , yang merupakan peneyebab penyakit bagi manusia, contoh escherichia coli, sahabat baik saya selam riset, yang tergolong rekan baik hati, Karena tak susah ditumbuhkan, namun kemudian, mohon maaf sahabat, aku harus memebunuh mu demi riset dan ujung2 demi memenuhi salah satu syarat dari fakultas.

bertolak dari definisi limbah sendiri, yaitu sesuatu yang tidak digunakan lagi karena dianggap sudah tidak memiliki nilai, ataupun memang tidak ada punya manfaat sama sekali sejak kemunculan awalnya.

Padahal diluar sana , (dipantau dari kaca mata teknik kimia) begitu banyak limbah yang bisa dijadikan barang - barang istimewa. Contohnya saja rumput liar yang sering dikeluhkan Karena mengganggu pemandangan, (baca : semak) namun ternyata memiliki begitu banyak manfaat dibidang kesehatan, yang tentu saja berasal dari kandungan senyawa kimia yang ada didalamnyya. Menguak misteri kandungan senyawa kimia dari bahan alam memang menyenangkan, namun perlu proses panjang, dimulai pencarian metode yang tepat untuk mendeteksi keberadaan senyawa2 tersebut. Semua ini sendiri bertolak dari pengalaman masyarakat pedesaan yang menggunakan ramuan obat – obatan dari tanaman alam yag ternyata selanjutnya dijadikan para peneliti sebagai acuan mengadakan riset lebih lanjut.

Bahkan beberapa limbah , ternyata disinyalir dan telah dibuktikan dengan riset mampu menyerap bahan – bahan beracun (missal kulit kopi , ternyata bisa menyerap salah satu logam berbahaya jens cadmium*). limbah lainnya , contoh wadah air mineral yang berbahan plastik bisa didaur ulang menjadi berbagai ornamen cantik didunia fashion. bahkan pecahan kaca yang hanya menyipitkan mata, karena harus ekstra hati - hati ditangani, ternyata mampu diolah menjadi keramik (lupa sumbernya).

analogikan dengan mereka yang sering dianggap sampah. sulitkah kita belajar dari alam yang hadirkan sejuta rahasia kekayaan dibalik keberadaan beberapa hal yang tiada dianggap special. Belum tentu mereka yang sekarang ini berposisi sebagai sampah dimata masyarakat akan selamanya menjadi sampah.sesekali kita perlu menggunakan sudut pandang yang berbeda. Melirik juga pengalaman masa lalu, dimana kenyataan yang terjadi dari mereka yg sekarang menjadi org2 besar, tak sedikit yang pernah berkutat dengan dunia persampahan… ya, dunia yang acapkali disinggung sebagai dunia yang mencemari dunia lainnya. Namun ternyata , setelah mereka bangkit dari duni persamahan mereka, sosok2 kuat lahir dan siap menghantam segala tantangan zaman, bahkan mampu menjadi rantai yang menarik golongan2 sebelumnya menuju gerbang perbaikan. dan merekapun mampu mempercantik dunia dengan prestasi dan catatan kebaikan yang luar biasa.

karena putih tak kan lahir tanpa spectrum warna yang saling menyatu dan karena dibalik gunung sampah ada harta karun yang harus digali

Adakah kita begitu mulia

Hingga tutup mata akan cela diri

Pejam pula dari misteri tinggi pekerti

Berselimut dalam pribadi yang tak tersapa rapi

*Int. J. Environment and Pollution, Vol. X, No. Y, XXXX


7januari 2010
meureubo Hardvard,

dikala tersisa satu nyala


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 komentar:

Posting Komentar