impor dari note difb,dengan pengubahan seperlunya
mumpung agenda jjsny batal berhubung personel A6 punya kesibukan masing - masing, muncullah coretan yang tak seberapa ini, yang semoga bisa berbuah menjadi kado istimewa pelepas penat bagi yang sempat membacanya.
kulayangkan pandangan sembari menyibak gorden biru, lumyan bosanlah bagi saya yang harus bertahan cukup lama disini sejak pertama kali menghirup aroma banda aceh, dan menginjakkan kaki ditrotoar banda aceh yang kian hari kian disapa terik matahari. sketsa yang cukup menghibur dikosan ini adalah nyanyian daun-daun pisang yang diajak menari oleh angin, hingga merubah wajahnya menjadi mozaik-mozaik yang tak bisa dikaitkan lagi satu dengan yang lainnya (maklum, sangking kencangnya angin , daun-daun pisang rusak semua),namun tetap dengan tasbih cinta yang benar benar membahana karena ketundukan dan kepasrahannya terhadap ketentuan Sang Maha Pemberi. rumput teki berbaris rapi dan kian lam kian subur terpupukidaun-daun lainnya yang kehausan, berbisik pelan kepada Yang Maha Pemurah dengan penuh kelembutan agar sekiranya mau melenyapkan dahaga mereka, yang juga berkah bagi kita : Rinai yang lahri dari celah - celah awan.
gemericik air yang melalui keran ditiap kamar juga bisa menjadi aluan merdu, juga tabrakan air diatas genteng saat hujan mengguyur, karena semua ini adalah keindahan yang bisa terlihat dengan batin yang diindahkan-Nya, lewat syukur lirih terucap pun tersembunyi dibilik hati.
kita adalah manusia (ya jelaslah, jika ada yang meras bukan, sudah bisa mengecek ruagan dirumah sakit jiwa :D )yang akrab berdusta pada diri kita sendiri. acapkali tanpa kita sadari saat sebuah prestasi berada digenggaman, kita sering luput dari fakta bahwa semuanya karena "Dia". kita juga sering mengalungi dan menghiasi diri dengan rantai kesombongan dan keangkuhan, atau sering bangga akan prestasi dan kekayaan yang dalam "konteks fikiran sesaat"kita adalah karena kerja keras kita. memang benar, ikhtiar dan do'a sejalan adany, namun tak bisa kita pungkiri bahwasanya segala sesuatu itu,kebahagiaankah, petaka, bahkan hingga sehelai daun yang mendarat dipermukaan tanah, telas tertulis begitu rapi dalam sebuah kitab kehidupan jauh sebelum peristiwa dan episode itu terjadi, maklum kita memiliki sutradara terhebat yang tiada tandinganny dijagad raya ini, yang alampun tak segan tunduk pada skenario-skenario-Nya. Dialah Allah, Sang Sutradara hidup kita.
Akhi wa ukhtifillah, pernahkah kita mencoba berbincang dengan hati?
pernahkah kita merenung sejenak, mengambil nafas dalam - dalam dan membersihkan fikiran kita dari ambisi - ambisi liar yang sering membutakan mata hati kita, pernahkah kita merenungi nasib diri yang tidak mengenal Sang khalik secara dekat, yang hanya mampu mengeja nama-Nya saja, tanpa sedikitpun meresap dalam pilar -pilar hati.pernahkah kita merenungi diri yang hanya dihiasi kecintaan dan obsesi yang menggebu terhadap dunia fana ini, yang tanpa kita sadari telah menggores beningnya hati dan peerlahan kehilangan bahasa lembutnya karena luput mengingat-Nya.
pernahkah kita hitung berapa menit dalam sehari kita merasa nyaman karena lantunan dzikir yang mampu menembus keangkuhan, pernahkah kita intip dalam ruang kecil kita yang "tersisa"dari setiap kesibukan kita berapa banyak amalan berselendang keikhlasan atau tumpukan dosa yang sedianya terselip danberdebu disana, tanpa sehelaipun istighfar.
dan apakah pernah sang hati merasa, bahwa hari-hari kita begitu indah karena kekuatan dziir dan cinta untuk-Nya yang menjadikan setiap tindak - tanduk tertuju pada-Nya. menghidupkan batin dngan kecintaan yang teramat spesial untuk-Nya tanpa sedikitpun tercemar ambisi 'Gila" kita mengejar dunia
siapakah kita sebenarnya, hamba Allahkah atau hamba dunia
semoga bermanfaat
Selamat tahun baru 1431 H. semoga Allah dengan segala keMahaan-Nya menjadikan kita sosok-sosok yang lebih spektakuler lagi berjuang dijalan-Nya
mumpung agenda jjsny batal berhubung personel A6 punya kesibukan masing - masing, muncullah coretan yang tak seberapa ini, yang semoga bisa berbuah menjadi kado istimewa pelepas penat bagi yang sempat membacanya.
kulayangkan pandangan sembari menyibak gorden biru, lumyan bosanlah bagi saya yang harus bertahan cukup lama disini sejak pertama kali menghirup aroma banda aceh, dan menginjakkan kaki ditrotoar banda aceh yang kian hari kian disapa terik matahari. sketsa yang cukup menghibur dikosan ini adalah nyanyian daun-daun pisang yang diajak menari oleh angin, hingga merubah wajahnya menjadi mozaik-mozaik yang tak bisa dikaitkan lagi satu dengan yang lainnya (maklum, sangking kencangnya angin , daun-daun pisang rusak semua),namun tetap dengan tasbih cinta yang benar benar membahana karena ketundukan dan kepasrahannya terhadap ketentuan Sang Maha Pemberi. rumput teki berbaris rapi dan kian lam kian subur terpupukidaun-daun lainnya yang kehausan, berbisik pelan kepada Yang Maha Pemurah dengan penuh kelembutan agar sekiranya mau melenyapkan dahaga mereka, yang juga berkah bagi kita : Rinai yang lahri dari celah - celah awan.
gemericik air yang melalui keran ditiap kamar juga bisa menjadi aluan merdu, juga tabrakan air diatas genteng saat hujan mengguyur, karena semua ini adalah keindahan yang bisa terlihat dengan batin yang diindahkan-Nya, lewat syukur lirih terucap pun tersembunyi dibilik hati.
kita adalah manusia (ya jelaslah, jika ada yang meras bukan, sudah bisa mengecek ruagan dirumah sakit jiwa :D )yang akrab berdusta pada diri kita sendiri. acapkali tanpa kita sadari saat sebuah prestasi berada digenggaman, kita sering luput dari fakta bahwa semuanya karena "Dia". kita juga sering mengalungi dan menghiasi diri dengan rantai kesombongan dan keangkuhan, atau sering bangga akan prestasi dan kekayaan yang dalam "konteks fikiran sesaat"kita adalah karena kerja keras kita. memang benar, ikhtiar dan do'a sejalan adany, namun tak bisa kita pungkiri bahwasanya segala sesuatu itu,kebahagiaankah, petaka, bahkan hingga sehelai daun yang mendarat dipermukaan tanah, telas tertulis begitu rapi dalam sebuah kitab kehidupan jauh sebelum peristiwa dan episode itu terjadi, maklum kita memiliki sutradara terhebat yang tiada tandinganny dijagad raya ini, yang alampun tak segan tunduk pada skenario-skenario-Nya. Dialah Allah, Sang Sutradara hidup kita.
Akhi wa ukhtifillah, pernahkah kita mencoba berbincang dengan hati?
pernahkah kita merenung sejenak, mengambil nafas dalam - dalam dan membersihkan fikiran kita dari ambisi - ambisi liar yang sering membutakan mata hati kita, pernahkah kita merenungi nasib diri yang tidak mengenal Sang khalik secara dekat, yang hanya mampu mengeja nama-Nya saja, tanpa sedikitpun meresap dalam pilar -pilar hati.pernahkah kita merenungi diri yang hanya dihiasi kecintaan dan obsesi yang menggebu terhadap dunia fana ini, yang tanpa kita sadari telah menggores beningnya hati dan peerlahan kehilangan bahasa lembutnya karena luput mengingat-Nya.
pernahkah kita hitung berapa menit dalam sehari kita merasa nyaman karena lantunan dzikir yang mampu menembus keangkuhan, pernahkah kita intip dalam ruang kecil kita yang "tersisa"dari setiap kesibukan kita berapa banyak amalan berselendang keikhlasan atau tumpukan dosa yang sedianya terselip danberdebu disana, tanpa sehelaipun istighfar.
dan apakah pernah sang hati merasa, bahwa hari-hari kita begitu indah karena kekuatan dziir dan cinta untuk-Nya yang menjadikan setiap tindak - tanduk tertuju pada-Nya. menghidupkan batin dngan kecintaan yang teramat spesial untuk-Nya tanpa sedikitpun tercemar ambisi 'Gila" kita mengejar dunia
siapakah kita sebenarnya, hamba Allahkah atau hamba dunia
semoga bermanfaat
Selamat tahun baru 1431 H. semoga Allah dengan segala keMahaan-Nya menjadikan kita sosok-sosok yang lebih spektakuler lagi berjuang dijalan-Nya
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
0 komentar:
Posting Komentar