Minggu, 27 Desember 2009

coba usir singantuk


Lagi – lagi menghalau kantuk ,tugas menghantui mimpi dan lelappun harus dipaksa melayang.satu – satunya jalan menyembunyikan kantuk ini adalah menulis,, resep ampuh yang entah dari mana muasalnya. Yang kutahu, hanya mencoba menghindari monitor beberapa saat,..meski tak bergerak jauh, tapi setidaknya tak perlu menatap monitor lekat – lekat. Syukurlah masih ada karibku disini, yang sama tancapkan planning bergadang untuk menyelesaikan deadline akhir tahun., tapi nyatanya malah melanjutkan bacaan novelku yang sudah selesai. Dan jadilah aku saja yang dengan senyam – senyum sendiri menatap layar laptop, bukan dengan muka mengkerut, Karena ternyata laporan justru terakhir kutelaah.

Niatnya sih beresin laporan, tapi kok malah keasyikan nulis. Giliran laporan yang ditelaah, kantuk tak malu – malu hadir, dan abjad – abjad yang tak ada kaitannya dengan planning malamini, justru dia yang lahir tak hanya kembar , tapi super banyak.

Mataku memang harus diistirahatkan sejenak, dari tadi pagi hanya sesekali aku bergerak lepaskan tatapan dari layar petak ini. Dan untuk menjauhi layar ini memang sulit, namun dengan menulis aku rasa aku tak perlu menatap layar ini lekat2, tulis saja apa yang ada dalam alam fikirmu, tak usah perduli dengan urutan kalimat, review kembali nanti , dan baru edit dengan struktur yang lebih baik. Wah, Alhamdulillah ternyata efek buku fantastic itu masih kuat, buku penulis hebat karya pak jonru, benar2 mampu merubah mindsetku. Hadiah dari lomba pertama yang berani kuikuti.

Mau jadi penulis ya mulailah dengan menulis, apa saja yang terngiang, tulislah. Dan biarkan otak yang satunya lagi yang menata abjad dengan lebih cantik.

Benar-benar harus melayangkan syukur sebanyak –banyaknya atas anugrah fikiran yang meskipun sering berbenturan dengan banyak orang , namun justru menjadikanku sosok yang lebih kuat. Mencoba selalu berfikir berbeda dengan orang lain. Jika orang berkata , manjat pohon kelapa itu susah, aku akan coba menggunakan hal yg berbeda. Tidak terlalu mudah memanjat pohon kelapa. Karena pada dasarnya segala sesuatu itu diciptakan berpasang – pasangn, tak hanya manusia saja, kalimatpun punya pasanagn, antonym dan sinonim.

Jadi kenapa harus merasa terbelenggu dengan fikiran satu arah.. alangkah cantiknya jika diputar dengan posisi fikiran kebalikan. Apa yang akan terjadi? Sesuatu yang spektakuler, percayalah (insyaAllah, kalau memang saat mencoba berfikir berbeda namun masih direl yang benar).

Ga terasa sudah beberapa kalimat tertuang, dan karibku pun sudah mulai melahap novel yang sudah kuselesaikan seminggu yg lalu, penggantar tidurnya.

baru nyadar kalau ditahun ini pengeluaran terbesarku adalah dipenghujung tahun :7 buku dalam satu bulan mulai dari yg berkisar 10ribuan hingga yang mendekati bilangan ratusan ribu, batrei laptop baru, dan juga memori tambahan agar mempercepat kerjaku saat berhadapan dengan laptop ini. Hafalan?? Sedikit memiriskan, tak ada tambahan satu ayatpun dibulan ini. Ya Rabb..apa jadinya jika ini adalah tulisan terakhir menjelang kembaliku, janjiku genapkan 30 juz tak jua mampu tertuang kehidup nyata, masih dlam rajutan mimpi.

Berkelebat kembali rencana – rencana ba’da ijazah tergelar , dengan seorang sahabat yang dari awal semester selalu punya visi yang mirip2.akhirnya kucetuskan ide untuk menimba ilmu disebuah pesantren , kalau – kalau tak ada posisi bagi kami dimasyarakat yang bermanfaat.

Bukankah lebih baik meleburkan diri dalam ruang yang benar, dari pada terpasung dengan kegilaan mengikuti jalan orang lain yang jelas2 tak sealur dan keluhan hanya Karena tak mampu berada diposisi yang sama.yah, kalau memang rezeki tak kan lari, dan masih berharap juga mimpi2 sebelumnya tercapai, S2, atau punya usaha sendiri, atau mungkin mimpi besarku yang tercapai, mendirikan perpustakaan raksasa dan pesantren internasional..

Mimpi..mimpi..mimpi,

Biarlah, kuikat semuanya dalam untaian do’a..karena hidup adalah perjuangan menuju Dia.

Terbayang isi buku2 yang sudah kulahap, tentang tokoh – tokoh yang gemilang prestasi dunia dan akhiratnya. Setitik iri tak bisa kuhalangi hadir, terngiang seorang yang tak pernah tidur selama 20tahun, wahb bin munabbih..., oleh – oleh bacaanku tadi siang,

(Jadi teringat kenekatan kepasar aceh sendirian tanggal 15 desember silam, tak tau angin apa dan bisik siapa tiba – tiba aku sudah berada disana tanpa planning yang jelas dan hasilnya,isi dompetku dicuri oleh penjaga bazaar ditukar dengan 6 buku, yang masih belum rampung tiga lagi)dan juga seorang ibu rumah tangga yang tadi secara tidak sengaja kukunjungi lewat dunia maya, dan memiliki kualitas tulisan yang masuk dalam level tinggi, padahal hanya curahan hatinya saja, bahkan sampai dibukukan.Keren!!

Bicara fiksi ilmiah tentang teknik kimia yang belum rampung juga, sudah lebih seminggu usianya, dan semua kebingungan mulai lagi merayap, menggedor – gedor labirin..

Ah, sudahlah satu satu dulu, ijazah ditangan dan kau pun bebas lia..iya..pulang kelangsa secepat mungkin, bangun runtuhnya moral disana, atau menetap disini sembari meneruskan magister disini, atau mungkin benar2 menginjakkan kaki dipesantren tujuan. (entah masih bernyawa)

Hanya Allah yang tahu….

Dan titikkan tulisanku sampai disini, hanya mencoba melepas lelah sejenak, lalu kantuk pun hilang, n the last kembali kelaptop…laporan menunggu dengan senyum lebarnya

Duhai , Yang memiliki malam berbintang, Yang memiliki gugus

Biarkanku lekas lulus

Lewati semua suratan takdir dengan pondasi sabar dan ikhlas



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 komentar:

Posting Komentar