Selasa, 29 Desember 2009

lama tak sapa teknik


Teknik memanas hari ini. Jelas terik tak lampaui ambang derajat, namun nyata lahir peluh dari wajah – wajah penunggu sehelai kertas berbubuh foto masing – masing sosok dan sebercak stempel penanda kesah-an lembar putih tak terlalu pucat.(baca: kartu ujian).

Pondasi fakultas yang alpa kusapa berhitung angka – angka kelender, akhirnya tertapak kembali. Asing masih hadir. Merasa sosok baru didunia teknik, padahal jelas tapak usia disini memasuki masa akhir jabatan.

Penggalan kisah bernama menunggu berakhir saat jam telah bergeser memasuki bilangan istirahat siang. Nyaris saja tak kelar agenda hari ini, hari terakhir perebutan kertas bersyarat itu.

Makhluk bernama mahasiswa membanjiri koridor keci diloket yang mirip pacuan kuda, peluh hiasi satu demi satu garis – garis lelah, dan udarapun begitu gerah hingga nafas terpaksa diambil satu – satu secara perlahan. Oksigen diperebutkan dalam jamaah bercampur keluh kesah akibat lamban kinerja orang – orang penting. Kasihan peluh, harus ekstra berproduksi hari ini. Andai ada istilah pedagang peluh, tentu saja hari ini bisa dikatakan hari kejayaannya.

Fenomena yang sudah begitu lama luput dari gerakku, dan mungkin juga kalian.

Mengantri..:) , untuk ukuran mahasiswa sekelas kita hal ini termasuk dalam katagori luar biasa, leting sudah hampir menepi masanya, namun ternyata prosedur yang sama berulang lagi muncul hiasi tapak – tapak kita yang sudah sedikit jemu disini.

Hampir saja serangan asma bertamu kepada sesosok didekatku, nama tak ingat , namun masih seatap.teknik benar – benar meradang. Lambat gerak, full wajah yang tak pernah kutau siapa, dan seolah benar – bnar akulah anak baru disini.

Kakipun langkah kembali menuju tiga lantai teknik kimia. Gedung raksasa yang terpisah dari induknya. Kerap kami ditanya mengapa tak berdiri sendiri saja tanpa harus berinduk teknik, namun apalah jua tak ada garis hidup berdiri tanpa sejarah bersama direntetan huruf bernama fakultas teknik.

Koridor depan potretkan parkiran kendaraan mahasiswa dan beberapa dosen, lainnya hilang kearena kunjungan social.dan episode Tunggu kembali beberapa orang penting demi coretan tangan diatas kertas yang bernama pengesahan harus diteguhkan, agar tak lagi jejak hilang, dan penundaan atas nama sebuah seminar berlanjut.

Potret lab operasi teknik kimia masih gambarkan kisah yang sama, kisah menunggu didepan alat – alat aneh yang memang sedianya harus dijaga sedemikian rupa. Lalu lalang pratikanpun menjadi tontonan dalam penantian orang – orang penting.

Dan langkah hari ini benar – benar lepaskan syukur tanpa layar tembok, coretan penentu diatas kertas lekas didapat dalam hitungan kurang dari 12 jam. Dan sinyal baik terbaca dari sosok didepanku, seminar dijadwalkan digelar. Kondisi tulisan tak lagi dipersoalkan dan bait – bait rancangan akhir akan segera membumi, tak hanya tergantung dilangit..

Mohon do’anya untuk kelancaran dalam beberapa penggal waktu kedepan



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 komentar:

Posting Komentar