Rabu, 10 Februari 2010

kejujuran berkedok


beberapa yang lalu, hadirkan posisi cermat hadapi suatu masalah, bukan hanya pijakan kepercayaan, karena nyata yang tampak tak selalu benar adanya, meski beberapa menjatuhkan nilai pada apa - apa yang terlihat.

setelah mengalami beberapa ruang penuh "hadiah" berupa penindasan atas sebuah kepercayaan dan ketulusan atau lebih tepatnya dsebut kepolosan karena enggan menaruh fikiran diposisi buruk sangka, lagipula apalah fungsi dari sebuah prasangka buruk jika lembar yang sebenarnya terabjad terbaca dengan kenyataan berbeda.

bahagia memang, jika mampu mengalahkan si"setan" yang tak punya niat mengarahkan kekanan, bertarung dengan bisik - bisik yang tak harus dituruti. ya, panji kemenangan memang mampu diraih. akan tetapi diagnosa yang berwujud nyata ternyata raup semua rasa, raup semua percaya, dan banting semua diatas trotoar berdebu, lalu digilas pula dengan truk dan diterbangkan angin pula kekubangan yang tak bisa diberi nama, sangking sakitnya.

bagaimana hendak kabarkan kebenaran, jika ternyata rapal kejujuran hanya tinggal kenangan, tersudut dikelamnya hidup tanpa sedikitpun merasa bahwa semua yang ada dalam genggaman adalah titipan-Nya. dan dengan congkaknya sang pengabar menjujurkan diri sendiri bahwa selama ini jujur yang ditampilkan hanyalah sebuah ilusi dibalik ketidakberdayaannya, ilusi karena merasa mampu memanipulasi semua jenjang hidup.

dan akhirnya tabir - tabir kebohongan terjujurkan sendiri dalam beberapa pongah yang justru dibiarkan terbaca dengan nyata, tak hanya oleh seorang, tapi berorang-orang....

terimakasih atas penelantaran sebuah kepercayaan, dan tolong digaris bawahi dengan spidol yang paling mencolok, bahwa tak ada sosok yang suka ditipu dan dihujat,

meureubo Hardvard, banda Aceh
10 februari 2010
saat lampu mendadak padam



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 komentar:

Posting Komentar